Lipsum Text Widget

Rabu, 07 Maret 2012

FF FIRST KYUMIN (Chapter 2/ The End)

Diposting oleh layla3103 di jakarta 12.58.00
Title : FIRST

Author :
layla noer andiena

Chapter :
2 (for 1st story is KyuMin)

Fandom :
Super Junior

Pairing :
KyuMin, YeWook, HaeHyuk/EunHae

Genre :
Romance/Drama/Angst saya emang spesialis ini genre kyk-a =.=;)a

Rating :
R...Restricted! *plak*

Disclaimer :
I own the story! Sedangkan Super Junior punya emaknya masing-masing,saya cuma salah 1 dari beribu ELF yg ngarep jadi pemilik(?) mereka. ToT

Note :
Akhirnya author putuskan ngepost chapter ini setelah sempat ngedrop mengingat Smut di chapter ini jelek banged ToT bener deh chingudeul, smut-a jelek banged, nanggung lagi, ketauan author keseringan baca Smut tapi ga pinter buatnya =,,=;)a

Mian kalo Ending ga sesuai harapan readers, saya hanyalah author amatir yang bekerja menulis fanfic abal hanya untuk sesuap nasi **XDv

Warning : YAOI, NC-17 (Althought isn't too explicit content, but this rated is ADULT's), Typo, Abal, geje, anti klimaks, dime novel, bosenin, ga sesuai EYD, dsb lah pokok-a =w=)b
No Bashing! Once again, DON'T LIKE? DON'T READ, OK! GOMAWO! (^o^)/

OoooooooooooooooooooO

Maybe I'm nothing for you but let me become something for me. Will you? 

OooooooooooooooooooooO

Pertengkaran Pertama

"Sudahlah Minnie, Gak usah dipikirin lagi, toh mereka belum ciuman" Ujar Hyukjae sambil membelai punggungku. Aku menelungkupkan wajahku tidak mau terlihat oleh Hyukjae betapa lemahnya seorang Lee Sungmin.

"Dia jahat Hyukkie!"

"I've told to you, he loves you very much"

"Kau berusaha menghiburku, bukan?" Aku mengangkat wajahku melihat Hyukjae yang kemudian tersenyum.

"Trust me, It's better for you to take attention for your dearest teacher, JungSoo-sshi"

"Tumben? biasanya juga tidur" Aku tersenyum kecil dan mengeluarkan buku catatan violet dari tasku.

"And got an E again? Oh.. not for this time. Bisa dipecat jadi anak, gila!"

Tiba-tiba saja pintu geser yang di belakang terbuka. Kyuhyun yang datang terlambat segera berjalan ke arahku dan menarikku.

"Hey? Kau mau apa?"

"Cho Kyuhyun!" Teriak Jungsoo-sshi memanggilnya. Tapi Kyu tidak memperdulikannya, dia terus saja menarikku keluar kelas. Berlari meninggalkan derap langkah yang berbunyi sangat keras di lorong yang sepi ini. Sampai ke atap.

"Kita harus bicara" Kyu menghempaskan tubuhku ke dinding. Dia meletakkan kedua tangannya di sisi-sisi tubuhku. Sama seperti yang ia lakukan kepada yeojya kemarin.

"Tidak ada lagi yang perlu dibicarakan" Aku memalingkan wajahku dari tatapannya yang sangat tajam.

"Cih! Alasan klasik! Manusia selalu mengatakan hal itu untuk lari dari masalah padahal mereka menginginkan penjelasan"

"Jangan samakan aku dengan orang lain lain!" Tanganku berusaha mendorong tubuh Kyu agar mau melepaskanku. Percuma. Kyu lebih kuat dariku.

"Kau ingin aku melakukan apa? Menciummu?" Kyu menyeringai.
(dasar kyu setan, mesum pula!=w=) *Author dilarikan ke RS akibat hantaman benda tajam*

"Sama dengan yang kau lakukan dengan wanita kemarin? Tidak. Terimakasih"

"Sepertinya kau belum belum bisa di ajak bicara"

OooooooooooooooooO

Hadiah Pertama

Sudah sebulan Kyu tidak berbicara lagi denganku. Walaupun kami sekelas sama sekali tidak ada komunikasi di antara kami berdua. Biarlah. Mungkin itu memang yang terbaik. Mungkin benar dia bukan cinta pertamaku tapi kenapa rasa sakit yang ia tinggalkan masih berbekas dan menimbulkan jejak yang sangat dalam? Aku masih belum bisa melupakannya. Masih belum bisa melupakan kenangan pertama kami di bangku ini. Eskrim pertama darinya. Kencan pertama yang dimulai disini. Mungkin aku tidak akan pernah lagi mengecup indahnya pertama dengannya. Mungkin.

"Ternyata kau masih mengingatnya" Ujar seseorang dari sebelahku. Suara yang sangat kukenal.

"Kau?"

"Aku tidak akan berhenti"

"Jangan bicara"

"Aku bekerja sebagai seorang butler di kafe itu karena seseorang."

"Hentikan" Aku beranjak dari bangku namun segera tanganku di tahan olehnya.

"Lepaskan!" Kyu sama sekali tidak melihat ke arahku. Pandangan matanya lurus kedepan. Tapi tangannya menggenggam tanganku erat.

"Ternyata aku salah. Kau sudah melupakannya. Sudah melupakan seorang anak yang sangat mengagumi majikannya. Seorang anak yang pernah menangis karena kehilangan ibunya sampai majikannya datang membawakan coklat dan menghapus airmatanya, seorang anak yang akhirnya harus pergi dari rumah itu karena dituduh mencuri, seorang anak yang pernah mengucap kata cinta tapi tidak disadari oleh majikannya, seorang anak yang akhirnya menjadi seorang butler seperti yang diimpikan majikan kecilnya dulu. Apakah kau masih ingat anak itu yang kini sudah beranjak dewasa?"

"Kau?" Aku menutup mulutku dengan kedua tanganku. Masih mencerna apa yang baru kudengar. Ternyata Kyu itu…

"Aku kembali, Lee Sungmin." Kyu memberikan sepotong kue tart kepadaku.

OooooooooooooooooO

"Kita mau kemana?" Tanyaku pada Kyu yang masih menarik tanganku menyusuri pertokoan di pusat kota yang sama sekali belum pernah kukunjungi. Atau pernah? Karena entah kenapa ketika mencium aroma kota ini. Melihat kafe-kafe yang berjejer dari ujung ke ujung aku merasakan perasaan seperti pernah merasakannya. Dulu. De javu orang bilang.

"Ikuti saja aku." Kyu sangat lincah dalam menerobos banyaknya orang yang lalu lalang di trotoar ini sampai dia memasuki jalan tikus keluar lagi bertemu dengan banyak orang lagi. Masuk lagi. Kini kami sepertinya sudah meninggalkan keramaian dan masuk wilayah permukiman. Aku makin yakin aku pernah kesini.

Apakah tempat yang ingin dia perlihatkan begitu jauh?

"Kita sudah sampai" Kyu tersenyum.

"Ini rumahku?" Aku tidak percaya Kyu membawaku ke tempat ini lagi.

"Minnie" Kyu kembali menarikku memasuki rumah ini. Membuka pagarnya. Terlihat beberapa pelayan datang menyambutnya dan mengucapkan salam padanya. Aku merasa kikuk. Sangat kikuk.

"Rumah ini sama seperti dulu" Kyu membuka pintu utama rumah ini dan membawaku masuk. Memang tidak ada yang berubah semenjak aku meninggalkan rumah ini. Appa mendapat masalah di perusahaannya sehingga harus menjual rumah ini dan menggantinya dengan yang lebih kecil. Dan ternyata sepertinya rumah ini jadi milik Kyu. Tapi… Kok bisa?

"Kok bisa?"

"Apanya?"

Aku menunjuk seluruh bagian rumah ini dan terakhir menujuk Kyu yang sedang meniti anak tangga. Aku mengikutinya.

"Pepatah tentang roda itu benar adanya. Appa dan aku semenjak di usir dari rumah ini mulai meniti kembali kehidupan kami dari merangkak sampai seperti ini. Appa membuka toko kecil sampai akhirnya memiliki beberapa toko dan menguasai pusat pertokoan tadi."

" Lalu sekarang Appa mu dimana?"

"Sudah pergi. Mungkin dia sudah bosan berada di dunia ini"

"He? Mi-mianhae…"

Kyu tersenyum lagi dan membuka pintu dari sebuah ruangan.

"Ini kamarku! Dulu" Teriakku kegirangan. Aku menerobos masuk ke dalam kamar. Masih sama seperti dulu.

 Tirai kuning yang membatasi cahaya matahari masuk ke kamar. Bed cover pink kesayanganku yang membalut ranjang klasik yang dibelikan eomma. Boneka-boneka yang berjejer rapi di dalam lemari kaca. Semuanya ini milikku. Pernah menjadi milikku.

"Kyu! Lihat! Buku catatanku dulu masih ada, memang sih sudah agak lusuh" Ujarku sambil meletakkan kue tart dari Kyu di atas meja di samping ranjang.

"Aku memungutnya dari tong sampah. Ketika rumah ini dijual oleh Appa mu dulu. Barang-barang seperti itu memenuhi tong sampah di belakang rumah ini"

"Kau memungutnya?"

"Aku tidak mau kehilangan aroma tubuhmu" Kyu memelukku dari belakang.

"Lepaskan Kyu~ Aku bukan mainanmu!"

"Siapa bilang kau mainanku?" Kyu menghempaskan tubuhku di atas tempat tidur. Terkejut mendapat perlakuan seperti itu dari Kyu.

"Lalu wanita kemarin?"

"Kau masih membahasnya?"

"Dia menciummu. Mungkin ketika aku pergi atau bahkan sebelumnya kau sudah... Tidak usah dibahas!" Aku menatapnya berang. Berdiri cepat dan berlari ke pintu. Aku mau pulang.

"Kapan ciuman pertamamu?" Tanya Kyu cepat ketika tanganku baru saja meraih kenop pintu.

"Asal kau tahu ciuman di perpus dulu adalah ciuman pertamaku. Aku berharap melakukannya bersama orang yang baru melakukannya. Ternyata aku salah. Kau pasti sudah puas dengan pelanggan-pelangganmu"
*aih Minnie,"pelanggan-pelangganmu"? bahasa-a XDD*

Kini Kyu yang menatapku berang. Langkahnya cepat dan berhasil meraih tanganku yang kemudian ia menghempaskan tubuhku pelan ke dinding. Perlakuannya ketika di atap dulu terulang lagi. Di mengukungku di antara kedua tangannya.

"Kau salah! Ciuman itu ciuman ke 46!"

He?

Kyu menyusuri wajahku dengan jari-jarinya. Ada sensasi aneh yang kurasakan ketika jarinya menyentuh bibirku.

"Kau putri tidurku, Minnie. Tapi walaupun dulu kau kucium berkali-kali kau tidak pernah bangun atau memang kau merasa senang dan membiarkanku terus melakukannya?" *woi kyu, Minnie itu namja! Ingat, NAMJA!* *author ditendangin readers*XD

"Bohong!"

"Kau mau merasakannya lagi?"

Kyu mendekatkan bibirnya lagi di bibirku. Berhenti beberapa detik seperti mempermainkanku dengan desahan nafasnya. Oh, sudahlah. Aku yang akan melakukannya. Aku menarik kerah baju Kyu dan menenggelamkannya dalam ciumanku. Aku tidak peduli seberapa rendahnya aku ketika Kyu tersenyum dalam ciumannya. Dia menarik leherku. Membuatku makin dekat dengannya. Kyu pun memelukku tanpa melepaskan ciumanku. Membawaku berkeliling ruangan ini.

Kyu melepaskan ciumanku ketika dia sudah puas memberikan tanda di seluruh bagian dalam mulutku dengan lidahnya yang basah. Kini bibirnya menjelajahi leherku. Memberikan bekas merah di berbagai sudut. Terdengar dengan jelas nafas memburu dari seorang Cho Kyuhyun.

Kyu mendorong tubuhku ke ranjang. Evil Smile. *author jadi napsu buat jitak kyu deh =.=*

"Apa yang akan kau lakukan?" Aku memburu ke sudut. Menutupi tubuhku dengan selimut kuning.

"Kau yang salah. Kau telah membangunkanku" Kyu merangkak di atas ranjang. Membawa kepalaku dan kembali mendekatkan bibirnya padaku. Dia memang seperti magnet. Menyapu pelan bibirku. Sungguh sangat nyaman.

 Terlalu nyaman. Sampai akhirnya Kyu makin menekan bibirku dengan lidahnya membuatku tanpa sengaja membukanya. Ciuman yang lebih dari tadi. Sekali-sekali dia menggigit bibir bawahku sebelum memainkan lidahnya di dalam bibirku. Menghisap lidahku untuk masuk ke dalam rongga mulutnya. Kadang dia juga menjilat bibirku memaksaku untuk melakukan hal yang sama dengannya. Entah kenapa aku sangat menyukainya. Tubuhku tanpa kusadari menggeliat di balik selimut. Kyu masih dengan posisinya. Merangkak.
(Haduh~ Author merinding sendiri ngetiknya (=◇=;))

Aku melepaskan ciumannya secara tiba-tiba. Takut setan akan menggoda iman kami berdua. *halah~ Minnie sok :p*

"Aku mau makan kue tartku!" Ujarku.

"Cih!" Kyu memandangku gusar namun sedetik kemudian dia tersenyum manis. Sangat manis.

"Kalau memang itu yang kau inginkan" Kyu mengambil kue tart yang ada di sampingku dan mencoleknya sedikit dengan telunjuknya dan menjilatnya sendiri dengan gaya yang sungguh sexy. Hey! Apa yang kupikirkan?

*Author : Mikir yang iya-iya kan? ekekeke* #plak

"Memang enak" Kyu kemudian menjatuhkannya ke dalam seragamku. Melumuri krim putih itu keseluruh tubuhku dengan kedua tangannya.

"A-Apa yang kau lakukan?" Aku mendorong tubuh Kyu agar menjauhiku.

"Kau meminta ini, bukan?" Kyu menjilati krim yang ada ditubuhku yang makin membuatku menggelinjang kegelian. Benar-benar geli merasakan lidah Kyu menyusuri seichi demi seinci tubuhku. Aku merasakan seperti sengatan listrik setiap kali Kyu menyentuh bagian atas dadaku yang kancing bajunya sudah copot semua.

"Kyu, kumohon~" Aku benar-benar takut. Tanganku menahan gerakan tangannya yang mulai melepaskan seragamku. Tapi aku kalah. Aku tidak cukup kuat menahan tenaga Kyu yang makin mempercepat gerakannya. Kini tubuh atas ku sudah terekspos sempurna. Aku benar-benar malu. *author juga (/∇/) *

"Jangan salahkan aku" Kyu berbisik pelan kemudian menjilat daun telingaku yang dilumuri krim dengan lidahnya yang hangat. Tubuhku menggelinjang lagi merasa geli dengan apa yang dilakukan Kyu padaku. Tapi jujur, aku menyukainya. Sangat menyukai perasaan aneh yang baru pertama kali kurasakan sampai-sampai tanpa sadar tanganku memeluk tubuh Kyu. Kyu tersenyum karenanya dan benar saja kini dia menarik tubuhku dan menjatuhkannya di kasur yang empuk ini. Dia pun berbaring di sebelahku.

Matanya sungguh tajam melihatku dari ujung kaki sampai ke kedua mataku dengan posisi siku kirinya menumpu tubuhnya. Dia tersenyum ketika aku berusaha menutupi tubuh bagian atasku dengan kedua tanganku. Kyu menindih tubuhku dan melepaskan genggaman tanganku pada apa yang harus kulindungi.

 Lalu dia mengangkat tubuhnya dan menunpukan berat tubuhnya di atas kedua lututnya. Memandangku kembali. Jujur aku malu. Tidak berani melihat paras wajahnya yang begitu dekat denganku. Aku menoleh ke samping. Tapi sedetik kemudian Kyu meraih daguku dan mencium bibirku lagi. Ada krim disana yang membuatku tergoda untuk menjillatnya. Manis. Dia pun makin memperpendek jarak diantara kami berdua.

"Ngh,,, ngh,,," Desahku perlahan ketika bibir Kyu mulai mengeksplor bagian tengah tubuhku yang sudah terbuka sedari tadi. Krim-krim yang melekat ditubuhku mebuatku lengket. Tangan Kyu sudah merambat kebagian belakang tubuhku dan mengelus pelan punggungku, membuatku mengerang tertahan. Sudahlah. Ini baru permulaan. Aku takkan menyesal.

(tarik nafas dalam-dlam.. fiuh.. GYAAAAAA~ Gomen kalo Smut-a jelek (→o←)ゞ ya tuhan, maapkan saia~(≧▽≦) Lanjut!)

Tangan kyu mengelus lembut tubuhku dengan tangannya yang masih penuh krim kue. Membuatku makin menggeliat di bawah kekuasaannya. Sedangkan bibirnya masih belum puas menjamah leherku. Jantungku sudah tidak bisa kukontrol lagi. Berdegub dengan kencangnya. Kyu pasti menyadarinya. Aku hanya bisa memejamkan kedua mataku. Menantikan apa yang akan ia lakukan lagi. Bibir Kyu kemudian merambat turun dan mulai menjilati krim yang ada di dadaku. Benar-benar menggelikan walaupun aku sangat menyukainya. Menghisapnya yang membuat aku makin menggeliat. Aku sedikit meronta namun kedua tangannya berhasil membuatku terdiam.

"Minnie.." Bisik Kyu di telingaku. Aku sangat menyukai panggilan ini. Panggilan yang sedari dulu ia tujukan kepadaku.

"Ya?" Kyu mengangkat tubuhnya dan memandangku dalam. Sangat dalam. Aku benar-bebar merasa telanjang di depannya kini. Benar-benar telanjang. Dia seperti berhasil menghipnotisku untuk tetap melihatnya.

"Saranghae" Kata-kata itu? Ya. Tuhan!

"Aku.."

"Aku tahu itu" Kyu mengelus kedua pipiku. Impuls pipiku merona kemerahan yang membuat dia tersenyum. Kyu memang sangat manis ketika tersenyum. Dia kembali melumat bibirku. Tanpa sadar aku pun telah mengikuti permainannya. Melepaskan seragam sekolah yang melekat di tubuhnya dengan tergesa-gesa.

Menciumi dadanya yang bidang. Aku sudah tidak peduli. Sangat tidak peduli ketika Kyu melepaskan celana sekolah yang melekat di tubuhku. Persetan dengan semua itu.

Kini kami berdua sudah benar-benar polos. Sama-sama memandang takjub kepada miliknya masing-masing. Nafasku sudah terengah-engah begitu pula dengan Kyu. Peluh menetes dari pelipis kanannya dan jatuh di pipiku.

"Peluk aku Kyu" Pintaku.

"With my pleasure, Minnie" Dia tersenyum dengan manisnya.

Tubuh kami pun menyatu kembali. Bermandi peluh bersama.

# Author : CUT! Adegan menuju puncak author potong!ck, author bukan spesialis smut sih(/TДT)/ *walau asli-a otak author yadong sangat*lol

Readers : AKH! Author apaan sih, main potong-potong aja! lagi seru juga!ヾ(。`Д´。)ノ
*sambil ngelemparin pisau, wajan, panci, Rice cooker, ddangkoma + Majikannya* XXD

Author : Mian readers! Author takut dosa *halah* Lain kali aja ya dibuat yang eksplisit *lari sambil bawa yesungie-oppa yg tadi dilempar* ε=ε=ε= ヾ(*~▽~)ノ - author yg ngacir LOL

OooooooooooooooooO

"Kyu, bolehkah aku bertanya?" Kyu seperti bersembunyi dibalik selimut kuning. Melihatku malu-malu. Jelas sekali rona merah di pipinya. Dia menjadi sangat lucu. Imut. Berbeda dari beberapa menit yang lalu.

"Ya?"

" Beberapa jam yang lalu. Misterius. Kau begitu misterius bagiku. Setahu ku dulu kau tidak seperti ini. Sekarang kau lebih mirip malam. Bukan lagi siang."

"Dan pertanyaanmu?" Kyu merangkak dari sudut dan meraih daguku. Memaksaku untuk melihatnya.

"Kenapa?"

Kyu tersenyum malu.

"Kebiasaan.. Dan itu semua karenamu"

"Maksudmu?"

"Dari dulu kau selalu bercerita bagaimana sosok idealmu dulu. Butler yang misterius dibalik kacamata. Yang bisa membuat pelanggannya meleleh dengan tatapannya. Aku hanya berusaha untuk menjadi seperti itu. Dan sepertinya berhasil. Mereka menyukaiku"

"Aku tidak menyukainya"

"Maksudmu?" Kyu mengelus pelan pipiku. Impuls aku memejamkan mataku.

"Aku lebih suka ketika kau selalu menciumku ketika ku tidur. Mengajakku bermain di kolam untuk menangkap beberapa ekor kodok. Mengajariku origami. Dan mengintipku mandi" Wajahku memerah.

"Hey! Kau tahu itu?" Wajah Kyu kembali memerah.

"Aku tahu! Dari dulu kau memang mesum!" Aku mencubit gemas pipi Kyu.

"Aku menjadi maniak hanya untukmu, Minnie" Kyu menciumku lembut.

"Hey, aku lupa bagaimana bentuk tubuhmu itu. Kau harus mengingatkanku" Kyu menatapku dengan tatapan mesum dan Evil smile nya. Menyibak selimut kuning yang menutupi tubuhku.

"Lagi?"

"Salahmu sendiri"

Kyu mendorong tubuhku ke kasur. Aku hanya bisa pasrah. Dia akan sulit dihentikan saat seperti ini…
(Dasar kyu setan! ( ̄∀ ̄)) *Author ditiban Kyu*

OoooooooooooooooO

"Hey, Kau benar-benar menyukai cake yang penuh cream begitu ya?" Tanya Hyukjae sambil menyeruput teh hijaunya. Sekarang aku berada di Kafe –yang sebenarnya milik Kyu-. Melihatnya bekerja. Melayani beberapa yeojya. Tapi aku sangat yakin Kyu hanya milikku utuh. Bermimpilah kalian para yeojya jelek! Hahaha *(-_-メ*

"Enak kok! Hehe" Jawabku sambil menyendokkan sepotong besar cake ke dalam mulutku.

"Nyammy!" Tambahku.

"Pasti karena Kyu." .Lirik hyukjae kearahku penuh selidik. Dia terkekeh pelan.

"Maaf, apakah kalian membutuhkan hal yang lainnya? Capuchino dan ice cream buatan kafe ini terkenal akan kelezatannya." Kyu tiba-tiba berdiri di hadapan kami membuat Hyukjae menahan tawanya sedangkan aku berusaha untuk tidak terlalu grogi di hadapannya.

"Jadi, begini ya? Cara Kyu melayani pelanggan? Nice!" Komentar Hyukjae.

"Hyukkie!" Aku memukul lengan Hyukjae pelan. Kyu dan Hyukjae hanya saling pandang dan tersenyum.

"Hey Kyu! Layani meja nomor 4!" Teriak Yesung-hyung dari sudut kafe.

"Sebentar! Ck, Siapa yang jadi butler sih, sebenarnya? Permisi semuanya. Hey! Apa itu?" Kyu menunjuk sesuatu ke luar jendela. Membuat perhatian seluruh orang menuju keluar.

"Apa sih?" Hyukjae pun ikut-ikutan berbalik. Tepat saat itu Kyu mencondongkan tubuhnya ke arahku. Dan langsung menjilat sekilas bibirku. What? Pipiku kembali merona.

"Ada krim di bibir mu" Bisik Kyu tersenyum simpul sambil membenarkan kacamatanya
.
"Gak ada apa-apa, apa sih Kyu?" Tanya Hyukjae yang kemudian berbalik ke posisinya semula.

"Ada mobil lewat. Saya permisi dulu " . Kyu tergelak sambil meninggalkan kami. Membuat Hyukjae keheranan dengan tingkahnya sekaligus kesal karena telah dibohongi.

"Apaan sih? Gak penting amat! Lha? hey Minnie, kenapa wajahmu memerah? Oo, jangan-jangan..." Hyukjae tersenyum nakal.

"Gak ada apa-apa, kok" wajahku sepertinya tambah memerah membuat Hyukjae tertawa.

OoooooooooooooooooO

END of story 1 !
Nyahahahahaha! Selesai! Hore! Banzai! Daebak! ≧(´▽`)≦ *author muter-muter kayak cacing kepanasan bareng Hyukkie* lol

MIANHAE CHINGUDEUL~~ Maaaaaaaaaf banged kalo Smutnya jelek dan ga muasin (。>0<。) Saya memang author gagal 。゚(T^T)゚。

Saya Cuma pinter baca aja, tapi ga pinter buatnya , orang pas ngetik aja gemetaran(-""-;)
Saya jadi sedikit mengerti gimana sulitnya membuat FF NC, maka dari itu 2 thumbs buat author yang bisa buat NC! (o^-')b

Oya buat readers semuanya, udah tau kan alasan Kyu meluk tu cewek? Jadi jangan marahin Kyu lagi ya, Kyu ga jahat koq, yang jahat itu author yang udah seenak udel ngebuat charanya begitu m(_ _ )m

Kyu : Bagus deh lu ngaku! Jadi gw ga perlu lagi nerima cacian dan hinaan yang selama ini menerpa(?)!

JANGAN LUPA COMENT+LIKENYA YA KALO TIDAT AUTHOR AKAN UNTAG
*tampang muka evil kyu #plakk dikejar-kejar readers

┐( ̄ヘ ̄)- muka sok-a Kyu XD

KUNJINGI WORDPRESS KU YA

0 komentar:

 

♥KOREAN CHINGU (한국 친구)♥ © 2010 Web Design by Ipietoon Blogger Template and Home Design and Decor